Pandemi COVID-19 membuat kondisi dunia semakin serba tidak pasti dan cepat sekali berubah, Hal ini memaksa orang-orang di seluruh belahan dunia untuk beradaptasi dengan mengganti kultur kerja mereka.
Di satu sisi, mengurangi mobilitas keluar rumah akan menekan laju penyebaran virus Corona. Akan tetapi, di sisi lain, pekerjaan yang membutuhkan interaksi sosial tidak bisa sepenuhnya terlaksana.
Jalan tengahnya, perusahaan menerapkan kerja working from home, hybrid, hingga full remote work dari mana saja. Namun, situasi ini menjadi tantangan baru bagi banyak perusahaan dalam infrastruktur IT, sistem keamanan, dan jaringannya. Infrastruktur jaringan yang minim berbanding terbalik dengan semakin banyaknya karyawan yang bekerja secara mobile / remote. Dengan demikian, perusahaan perlu meningkatkan kebutuhan akan sistem jaringan dan keamanan yang dapat diandalkan.
Permasalahan infrastruktur jaringan dan keamanan ini dapat dikendalikan dengan mengimplementasikan SASE (Secure Access Service Edge). Teknologi SASE ini terukur, fleksibel, dan tentunya aman. Saat ini, banyak perusahaan telah memanfaatkan SASE sebagai cloud-native yang menjadikan keamanan jaringan sebagai fungsi utamanya. Mengadopsi SASE memberikan keamanan dan kecepatan untuk mengatasi masalah-masalah dan mendukung kelangsungan bisnis di era adopsi mobile dan cloud.
Sekilas tentang SASE
SASE dibuat oleh Gartner pada tahun 2019. Istilah SASE pertama kali dicetuskan dalam sebuah laporan berjudul “The Future of Network Security in Cloud”. Dalam laporan tersebut, Gartner mengungkapkan bahwa pelanggan menginginkan kesederhanaan, skalabilitas, fleksibilitas, latensi rendah, dan konvergensi yang meluas dari pengamanan WAN edge dan pasar keamanan jaringan.
Gartner juga memprediksi bahwa di tahun 2023, 20% perusahaan akan mengadopsi solusi seperti SWG, CASB, ZTNA, dan FwaaS dari vendor yang sama. Lalu pada tahun 2024, setidaknya akan ada 40% perusahaan yang akan melakukan strategi besar-besaran untuk mengadopsi SASE.
Mengapa perusahaan-perusahaan perlu menggunakan SASE?
Saat ini, jaringan di berbagai perusahaan semakin bergantung dan membutuhkan aplikasi berbasis cloud. Aplikasi tersebut digunakan untuk menjaga agar bisnis tetap berjalan dan mendukung alur kerja terdistribusi dalam penggunaan jarak jauh dan seluler. Hal ini membuat jaringan perusahaan konvensional berkembang pesat, yang memaksa mereka untuk meningkatkan infrastruktur demi keamanan dan mencegah serangan siber yang terus berkembang.
SASE sebagai solusi kelola end points
Meskipun kemampuan jaringan telah ditingkatkan untuk mendukung alur kerja remote, hal ini mungkin tidak diimbangi dengan alat keamanan yang memadai dan membuat solusi seperti VPN tidak lagi ideal untuk digunakan. Solusinya, perusahaan harus mengamankan dan mengelola titik akhir dengan kebijakan keamanan dan jaringan yang sama dengan infrastruktur lokal lainnya, terlepas dari lokasinya.
Keuntungan menggunakan SASE
- Mengurangi kompleksitas dan meningkatkan keamanan jaringan dengan cara mengintegrasikan beberapa fungsi ke dalam satu layanan – berbasis layanan pengiriman cloud
- Memperbarui dan menskalakan teknologi lebih cepat dan mudah melalui pengiriman berbasis cloud dan layanan untuk mengimbangi risik dan persyaratan yang berkembang
- Memungkinkan komunikasi yang lebih mudah antara jaringan dan tim keamanan melalui arsitektur terintegrasi dan proses kolaboratif
- Mendukung gaya bekerja hybrid dengan memungkinkan karyawan terhubung dengan mulus dan aman ke aplikasi apa pun, di jaringan atau cloud apa pun, dari perangkat atau lokasi apa pun.
- Membiasakan otomatisasi dan mendapatkan pengawasan berharga ke dalam jaringan, sehingga tim keamanan dapat berfokus pada prioritas tingkat yang lebih tinggi dan melakukan lebih banyak hal dengan lebih sedikit usaha
Dengan SASE, perusahaan dapat mencapai peningkatan keamanan dan kinerja untuk cara kerja dan koneksi modern. Jaringan penting dan komponen keamanan harus disatukan sebagai pondasi utama transisi tak terelakkan jaringan konvensional ke SASE di masa depan.
