Sebagai pengguna laptop atau komputer, virus, worms, trojan, spyware, adware, juga ransomware tentu bukan lagi istilah yang asing di telinga Anda. Pasalnya, kata-kata ini sering dikaitkan dengan keamanan data juga sistem pada perangkat Anda. Tak heran bila Anda senantiasa waspada terhadap mereka.
Lantas, apakah yang dimaksud dengan malware dan bagaimana ia bisa masuk ke perangkat Anda?
Memahami Malware
Malware, atau singkatan dari malicious software, merupakan istilah umum yang digunakan untuk merujuk pada berbagai bentuk perangkat lunak berbahaya yang dapat mengganggu keamanan data juga perangkat Anda. Beberapa istilah yang telah disebutkan di atas—virus, worms, trojan, spyware, adware, ransomware, dan lain sebagainya—adalah bentuk-bentuk dari malware.
Dilansir dari laman ClearIAS, malware awalnya hanyalah sebuah prank atau lelucon antara para pengembang perangkat lunak. Akan tetapi, perangkat lunak berbahaya ini kemudian diubah menjadi komponen atau bagian dari pasar gelap oleh para pengembang nakal.
Setelahnya, malware menjadi sebuah alat berbasis teknologi komputer untuk mencuri layanan ataupun data target—umumnya organisasi—yang terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Di luar itu, malware juga dapat mengenkripsi atau menghapus data sensitif, mengubah atau membajak fungsi komputasi inti, hingga memantau aktivitas komputer pengguna dalam sebuah organisasi tanpa izin.
Semua kegiatan di atas dapat dilakukan oleh peretas dari jarak jauh. Lebih dari itu, malware pada umumnya tidak bisa dilacak dengan mudah. Alhasil ketika sebuah perangkat keras sudah terkontaminasi malware, dampaknya akan cukup masif.
Cara Malware Masuk ke Perangkat Anda
Mengutip laman perusahaan penyedia layanan keamanan digital Norton, malware dapat masuk ke perangkat Anda melalui beberapa cara, di antaranya:
- Program perangkat lunak gratis yang dibundel. Dalam lingkup perangkat lunak dan aplikasi, tidak ada yang 100% gratis. Untuk itu, sejumlah perusahaan perangkat lunak gratisan akan membundel beberapa perangkat lunak dalam satu unduhan, yang biasanya disisipkan spyware, ad libraries, sampai pembajak peramban. Malware semacam ini memang tidak begitu berbahaya untuk perangkat Anda, namun mereka dapat memperlambat kinerja komputer Anda.
- Layanan berbagi file. Layanan berbagi file sesama pengguna internet, seperti BitTorrent, sebetulnya masuk sebagai tindakan ilegal. Namun, praktik semacam ini sangat ramai dipakai oleh banyak orang. Apakah Anda juga senang memanfaatkan layanan semacam ini? Jika iya, berhati-hatilah. Sebab melalui medium inilah para peretas memasukkan file palsu yang sebenarnya merupakan malware. Kelak tanpa Anda sadari, file yang Anda unduh dari layananitu sudah membawa serta malware ke perangkat Anda.
- Scareware. Dikenal juga dengan istilah rogueware, scareware adalah malware yang menyamar sebagai perangkat lunak keamanan di internet. Biasanya, scareware muncul dalam bentuk pop-up yang mengatakan perangkat Anda terinfeksi malware; padahal nyatanya tidak. Merasa khawatir, Anda mungkin meng-klik pop-up tersebut agar malware-nya hilang. Sayangnya, dari situlah malware yang asli justru masuk ke perangkat Anda.
- Email dan jejaring sosial. Email dan jejaring sosial juga dapat menjadi sumber awal malware masuk ke perangkat Anda. Umumnya, para peretas akan mengirimkan tautan perangkat lunak berbahaya ke kotak masuk email Anda ataupun ke situs jejaring sosial yang ramai digunakan oleh pengguna internet.
- Ponsel atau tablet. Seperti yang sudah disinggung di atas, malware akan terus berkembang mengikuti kemajuan teknologi. Tak ayal, malware di era digital juga bisa berasal dari ponsel pintar, tablet, ataupun komputer jinjing Anda.
Masalah malware, seperti dikutip dari Norton, juga dapat terjadi lantaran Anda tidak menggunakan program perangkat lunak keamanan internet. Untuk itu, salah satu cara menghindari perangkat Anda terkena malware ialah dengan memasang program perangkat lunak keamanan internet yang bisa Anda peroleh dari jasa kelola IT professional seperti Hypernet. Silakan hubungi kami untuk mendapatkan informasi lanjut terkait perangkat lunak keamanan internet.
